Sabtu, 24 Oktober 2009

zingiber

BAB III
BUDIDAYA Zingiber spctabile Griff.

A. ASAL USUL

A.1. Asal tanaman

Zingiber spectabile Griff. Merupakan tanaman introduksi yang dibawa dari Miami, Amerika Serikat pada tahun 1990 oleh Dr. Benny Tjia. Tanaman awal berupa satu rumpun kemudian dikembangkan di Kebun percobaan Biotrop di Bogor (240 m dpl). Selanjutnya dikembangkan di Kebun Percobaan Gunung Salak (600 m dpl) dan Kebun Percobaan Topos. Cisarua (600 m dpl). Balai Penelitian Tanaman Hias (1100 m dpl) mendapatkan dari hasil perbanyakan di Kebun Percobaan Biotrop pada tahun 2003.

Rumpun induk tunggal dipilih dari salah satu hasil perbanyakan yang sudah dikembangkan oleh Balai Tanamn Hias, oleh karena itu tanaman diperbanyak secara vegetatif dengan pembelahan rumpun maka secara genetic rumpun induk tunggal adalah sama.Tanaman ini dapat mencapai ketinggian hingga 2-4 m pada umur + 4 tahun.Dapat di jadikan obat tradisional untuk mengurangi bengkak,penggunaannya dengan cara di tumbuk dengan halus.Keunggulan dari Tanaman ini yaitu dapat tumbuh pada dataran tinggi.Selain dapat tahan lama menjadi bunga potong,Tanaman ini dapat di panen dalam berbagai ukuran,baik dari yang berdiameter kecil hingga yang besar dengan tangkai yang panjang sehingga banyak di minati untuk di jadikan dekorasi taman bahkan untuk rangkaian bunga.Braktea berwarna kuning ketika masih muda dan akan berwarna merah jika semakin tua.Pada braktea ini sering terdapat air yang sedikit berlendir pada setiap helaian,braktea yang juga merupakan tempat munculnya bunga.Bunga yang muncul pada braktea ini berwarna dasar kuning dan berwarna dasar keunguan dengan bintik-bintik kuning pada mahkotanya. Ciri khas yang unik dari bunga pada Tanaman ini yaitu ukuran stamen yang panjang dengan bentuk melengkung sepeti tanduk.


A.2. Klasifikasi
Menurut The Cronquist System of Clasification (1981) dalam Jones dan Luchsinger (1987), Zingiber spectabile Griff. diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantea
Diviso : Magnoliophyta
Class : Liliopsida (Monocots)
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber spectabile Griff.

A.3. Morfologi Tanaman Zingiber
Tanaman berupa batang berdaun, dapat mencapai ketinggian 2-3 m. Zingiber spectabile. Memiliki rangkaian bunga terbesar dengan panjang tangkai berkisar 50 cm dengan panjang rangkaian bunga mencapai 25 cm. Rangkaian bunga muncul terpisah dari tunas berasal dari rhizoma. Mempunyai braktea yang terletak saling overlap berwarna kuning pada awalnya dan akan menjadi merah bila makin menua dan membentuk kantung berlendir bersamaan dengan terbentuknya bunga. Pada setiap braktea muncul bunga biologi dengan lidah berwarna ungu berbintik kuning pucat. Karakter unik pada bunga ini yaitustamen yang panjang, melengkung berbentuk tanduk. Seperti pada gambar 4.

Tanaman Zingiber spectabile mulai ditanam dengan menggunakan bahan tanam dari pembelahan tanaman yang berjumlah tiga tanaman tiap rumpun dalam variasi ukuran tinggi. Pada tiga bulan setelah tanam, sudah muncul tunas-tunas baru dan tinggi tanaman sudah mencapai 41,72 cm untuk tanaman yang baru tumbuh dan jumlah rumpun sudah bertambah dengan rata-rata 5,61 rumpun. Makin tua tanaman tinggi tunas baru bertambah demikian juga jumlah rumpun yang dihasilkan. Pada 8,5 bulan setelah tanam tinggi tanaman mencapai maksimal dengan rata-rata 224,08 cm. Setelah tumbuh maksimal tanaman tidak segera berbunga karena tanaman ini akan berbunga pada bulan-bulan tertentu yaitu sekitar bulan Oktober atau Nopember. Kuncup bunga awal yang dapat teramati yaitu setelah panjang tangkai braktea berkisar 41,31 cm, diameter tangkai braktea
1,70 cm, panjang tangkai braktea yaitu2,67 cm. 130 hari setelah muncul kuncup braktea tadi braktea mempunyai ukuran yang optimal yaitu panjang tangkai 73,62 cm, diameter tangkai 1,73 cm, panjang braktea 24,52 cm dan diameter braktea 8,19 cm.

A.4. Deskripsi Tanaman Zingiber
Asal : Tanaman introduksi
Silsilah : Seleksi rumpun induk tunggal
Golongan varietas : Varietas
Tinggi tanaman : 299 cm – 356 cm
Bentuk penampang batang : Bulat
Diameter batang : 1,2 -2 cm
Warna batang : Hijau ( Yellow green group)
Permukaan batang : halus
Jumlah ruas : 43 – 6
Bentuk daun : Elip (Elliptic)
Ukuran daun : Panjang 43-52 cm, lebar daun 8-10 cm
Warna daun : Hijau (Green group)
Tepi daun : Rata
Bentuk ujung daun : lancip
Bentuk dasar daun : Tumpul
Permukaan daun : halus
Kedudukan daun : Berselang-seling
Umur berbunga : 12-16 bulan setelah tanam
Bentuk braktea : bulat lonjong
Ukuran braktea : Panjang 23-25 cm, diameter 8 cm
Warna braktea : Kuning, merah
Ukuran tangakai braktea : Panjang 67-81 cm, lebar 3-4 cm
Jumlah helai braktea : 159-167
Letak braktea : Terpisah dari tanaman
Lama kesegaran bunga : 6-7 hari setelah dipotong
Keterangan : Beradaptasi dengan baik di dataran rendah 100 - 1200 mdpl

B. PERSYARATAN TUMBUH

B.1. lingkungan Tumbuh
Zingiber spectabile tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi. Selama pertumbuhannya memerlukan naungan.Penggunaan naungan paranet dengan intetisas cahaya yang di tahan 55% atau intensitas cahaya masuk 45% sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Menjaga kelembaban sekitar tanaman dengan penutupan mulsa jerami akan mengurangi serangan penyakit yang di sebabkan Xanthomonas sp. Penggunaan mulsa jerami ini juga berguna untuk menghindari cipratan tanah karena air hujan pada waktu musim bunga, dengan demikian bunga akan tetap bersih sampai waktu panen.

B.2. Teknik budidaya
B.2.1. Persiapan lahan
Pengolahan tanah untuk pembibitan di parsemaian:Sebelum di buat bedengan tanah di cangkul sedalam + 30-40 cm. Bongkahan tanah di hancurkan dan di gemburkan lalu di campurkan dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1,di aduk secara merata kemudian di buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 120 cm, jarak antara bedengan 40-50 cm, tinggi bedengan 20-30 cm,panjang bedengan di sesuaikan dengan kebutuhan bibit. Jumlah bibit yang akan di tanam setelah bedengan di buat,tanah di diatas bedengan di campur dengan sekam padi + 1 karung ukuran 25 kg.Untuk bedengan ukuran panjang 2 m2 , kemudian di campur kompos 1 kemasan/pack ke bambu kering dengan ukuran + 1 karumg ukuran 25 kg untuk bedengan ukuran 2-3 m 2. Semua bahan-bahan pupuk tersebut di campur secara merata sesuai dengan ukuran bedengan. Sedangkan pupuk buatan, pemberian di berikan setelah bibit yang di tanam tumbuh, setelah itu di buat peneduh denga ketinggian 80-100 cm. Bedengan menghadap barat-timur.Bibit di tanam diambil dari induk yang berupa stekan dngan ukuran 1 m, stek diambil dari mulai batang bawah sampai batas pucuk, jadi pucuk bagian atas telah di pakai (diambil 15 cm dari pucuk) bagian pucuk tidak di pakai, lalu bedengan di buat parit-parit kecil ukuran + 3 cm dengan kedalaman 3 cm, panjang 1 m atau seukuran bibit stek. Kemudian batang bawah berukuran 1 cm di tanam menghadap barat-timur dengan cara di tidurkan, kemudian di benamkan sedalam 5 cm sampai seluruh stek bibit tertutup tanah. Jarak tanam antara barisan 5-10 cm.

B.2.2. Perbanyakan tanaman
Tanaman diperbanyak secara vegetatif yaitu dengan cara pembelahan rumpun tanaman atau dengan setek batang, perbanyakan secara generatif dengan generatif dengan menggunakan biji tidak dapat dilakukan karena secara normal tanaman ini tidak menghasilkan biji. Cara lain untuk menggunakan jaringan dari salah satu bagian Tanaman.

Perbanyakan dengan cara pemecahan rumpun juga sudah cukup baik,selain mudah cara ini pun lebih ekonomis karena perbanyakan menggunakan bagian luar Tanaman itu sendiri. Pertumbuhan tanaman ini juga sangat di pengaruhi oleh lingkungan
Hasil Penelitian Meilasari pada tahun 2006 bahwa persentase stek bertunas pada batang bagian atas lebih rendah di bandingkan stek pucuk, stek batang, tengah dan stek batang bawah. Panjang tunas maupun panjang akar terpanjang di hasilkan oleh stek batang bagian bawah, demikian pula jumlah akar terbanyak. Penggunaan pengabutan untuk proses penyetakan meningkatkan persentase hidup stek dan persentase tumbuh tunas bial dibandingkan tanpa menggunakan zat pengatur tumbuhan.


B.2.3. Penanaman
Bahan tanam dapat berupa tanaman yang berasal dari pembelahan rumpun atau hasil dari perbanyakan stek. Tanaman yang berasal dari pembelahan rumpun sebaiknya minimal tiga tunas atau batang per rumpun , sedangkan tanaman yang berasal dari stek harus sudah tumbuh sempurna mempunyai tunas yang baru dan berakar. Pada awal penanaman dimasukan ke lubang tanam ditimbun kembali dengan tanah.

B.2.4. Penanaman dilapangan
Setelah stek bibit berumur 1-2 bulan akan tumbuh tunas yang berdaun 2,pada umur 3 bulan bibit di pindah ke polibag. Pemindahan bibit ke kebun atau lapangan setelah bibit berumur 5-7 bulan dari penyetakan di persemaian.

Pengolahan tanah di kebun/lapang : tanah di cangkul sedalam 20-40 cm, gumpalan-gumpalan tanah atau bongkahan di hancurkan dan di ratakan kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran 100-200 m2 dengan panjang sesuai banyaknya bibit,jarak antara bedengan atau parit 100 cm. Kemudian setelah tanah di ratakan dicampur pupuk kandang dengan dosis 3-5 ton/ha di aduk secara merata kemudian ditambahkan sekam sebanyak 2 karung untuk ukuran 100 cm x 200 cm. Dan diaduk merata bersama dengan pupuk kandang, setelah diaduk merata dicampur kompos/humus sebanyak 2 karung /bedeng dengan aluran 1x 2 m kemudian diratakan dan di buat lubang-lubang tanam dengan jarak tanam 50x50 cm. Bibit ditanam dengan jumlah rumpun 3 tanaman. Tanaman akan berbunga pada umur 12-15 bln setelah tanam.

B.2.5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan meliputi penyiangan gulma, pemupukan, pengairan pemberia mulsa sekam dan jerami juga pembuangan batang-batang tanaman yang telah tua dan menguning setelah masa bunga habis. Pemberantasanhama dan penyakit dilakukan dengan cara rutin.

Penyiangan gulma secara rutin dilakukan agar gulma tidak menjadi inang hama maupun penyakit yang mengganggu tanaman pokok juga tidak mengganggu unsur hara yang di gunakan untuk tanaman pokok.

Tanaman ini memerlukan hara yang tinggi sepanjang hidupnya atau dapat dikatakan rakus kan unsur hara. Pada masa pertumbuhan tanaman ini akan menghasilkan pertumbuhan vegetatif atau tunas yang cukup banyak, setelah memasuki masa generatif braktea akan habis maka batang-batang tanaman yang tua akan menguning dan perlu di bersihkan dan dipangkas. Setelah itu maka akan tumbuh serentak tunas-tunas vegetatif baru dengan cepat dalam waktu singkat. Pupuk NPK diberikan pada masa vegetatif setelah masa berbunga habis, jumlah pupuk disesuaikan dengan EC media tanam. EC media tanam sebaiknya 0,75-1, pemberian pupuk berikutnya harus dilakukan bila EC media sudah turun di bawah 0,5, dengan mempertahankan EC media tanaman akan tetap produktif.

Pada musim penghujan pengairan tidak perlu dilakukan karena naungan yang digunakan dapat ditembus air. Pengairan perlu dilakukan pada musim kemarau bila tidak ada hujan, pengairan dilakukan dengan cara leb pada parit yang sengaja dibuat.

Pemberian mulsa sekam diperlukan untuk menjaga kelembaban juga menambah bahan organik dan mengurangi tumbuhnya gulma, mulsa perlu dilakukan lagi bila telah melapuk dan menjadi satu dengan tanah.
Tidak ada hama maupun penyakit yang serius yang menyebabkan kerusakan pada tanaman Zingiber spectabile. Hama yang menyerang adalah ulat yang memakan daun sehingga menyebabkan daun berlubang, namun hal ini tidak menyebabkan kerusakan pada produksi. Ada keong yang tak berumah yang sering bersembunyi diantara braktea, sehingga dalam pencucian waktu panen perlu diperhatikan, contoh hama yang menyerang bisa dilihat pada gambar 5, sedangkan penyakit yang menyerang Tanaman Zingiber adalah:
- Xantomonas, yang menyebabkan pembusukan pada ujung daun pada pinggir daun dan batang
- Moluska/keong bekicot yang sering bersembunyi diantara brakktea, sehingga mengurangi kualitas bunga menjadi jelek atau tidak baik karena mengeluarkan lendir atau kotoran pada bagian-bagian.
- Nematoda (cacing) yang terdapat didalam tanah yang menyerang akar hingga akar menjadi bengkak dan menyebabkan Tanaman merana atau kurang subur pertumbuhannya.
B.2.6. Cara pencegahan dan pengendalian HPT
1. Menggunakan pestisida yang terdiri dari insektisida (contoh :Orthane, Curacron dll), Fungisida (contoh:Dithane m-45), Nematisida (contoh:Furadan), Herbisida (contoh: Gramoxone), dan Mulustisida.
2. Secara mekanis meliputi:
Penyiangan/ pemangkasan pada daun, batang, dan pada cabang-cabang Tanaman yang terserang hama atau penyakit. Contoh tanaman yang terserang penyakit dapat dilihat pada gambar 3.
3. Secara alami
- Menangkap hama tersebut
- Melakukan sanitasi kebun dengan menggunakan pengasapan.

BAB IV
HASIL OBSERVASI


A. PERKEMBANGAN BRAKTEA
Zingber spektabile tidak berbunga sepanjang tahun, musim berbunga berkisar mulai bulan Oktober atau Nopember sampai Februari setiap tahunnya. Bunga muncul dari tanah dan terpisah dari tanaman. Bunga sebenarnya berupa susunan braktea yang dapat dipanen dengan ukuran yang masih kecil atau sampai berukuran panjang maksimal berkisar 27,5 cm. Braktea pada awal pertumbuhan berwarna kuning

kemudian berkisar 130 hari bunga sejati atau bunga biologi mulai muncul, pada saat inilah ukuran bunga sebagai bunga potong sangat indah dan sempurna. Ukuran braktea ini betambah terus makin memanjang dan warna menjadi kuning semburat merah dan berlanjut menjadi merah keseluruhan. Perubahan warna kuning menjadi semburat merah berlangsung setelah 25 hari dan warna semburat merah ini akan berubah menjadi merah penuh setelah 51 hari. Selanjutnya akan menua kemudia busuk. Kalau dihitung dari mulai kuncup bunga sampai braktea berwarna merah penuh adalah 206 hari. Hal ini berarti masa pengunaan bunga ini cukup panjang, dari mulai kuncup bunga yang sudah dapat dipanen sampai 206 hari atau hampir tujuh bulan kemudian bunga tetap dapat dipanen dan digunakan sebagai bunga potong dan warna bunga berpariasi dari kuning sampai semburat merah penuh dan hal ini sangat menguntungkan bagi pembudidaya, dapat di lihat pada tabel 1 dan pada gambar 2.








Tabel 1.Perkembangan Braktea mulai kuncup sampai merah penuh.
No Kriteria Braktea Waktu (Hari)
1 Kuncup – panel optimal waktu kuning (3-5 bunga biologi nampak) 130

2 Warna kuning – semburat merah 25
3 Semburat merah – merah penuh 51
4 Kuncup 206



B. PRODUKSI BUNGA
Tanaman di tanam pada 30 juli 2003 dan mulai berbunga pada tanggal 18 november 2004.Mulai ukuran diameter braktea yang kecil berkisar 3 cm sudah dapat dipanen dan digunakan dalam rangkaian.Tanaman tidak berbunga sepanjang tahun,hanya akan berbunga pada bulan oktober atau November sampai bulan februari tahun berikutnnya.Setelah itu kuncup brakktea tidak muncul lagi dan bagian vegetative Tanaman yang berupa batang dan daunnya mulai menguning dan disusul bagian vegetative baru kira-kira bulan maret.Bunga jika dipanen akan bertahan sampai kira-kira 7 bulan,sekitar bulan juni semua brakktea menjadi layu dan membusuk.Tanaman ini akan berbuga lagi pada bulan oktober atau November pada tahun yang sama ini akan berlangsung demikian setiap tahun jika di lakukan pemeliharaan dengan baik.Total bunga pada musim panen November 2004 sampai dengan februari 2005 adalah 1484 tangkai, yang berarti jika Tanaman terdiri dari 144 rumpun maka dalam 1 rumpun jumlah bratea adalah 1484 dibagi 144 adalah 10,3 tangkai perumpun dalam 1 musim berbunga.

C. PANEN DAN PASCAPANEN
Panen braktea atau secara umum disebut bunga dapat dilakukan mulai kuncup atau diameter braktea berukuran 5 cm sampai braktea berwarna kuning penuh dan bunga biologi sudah muncul 3-5 buah yaitu setelah 130 hari. Braktea pada saat ini mempunyai ukuran yang sempurna dan tepat untuk dipanen. Setelah ini warna kuning pada braktea mulai semburat merah, waktu ini warna bunga saat cantik dan bentuk tetap indah. Jika warna braktea sudah merah penuh akan cepat layu dan membusuk bisa dilihat pada gambar 1.

Pada waktu panen perlu di perhatikan hal-hal penting yaitu pemotongan tangkai braktea sebaiknya menggunakan pisau yang tajam. Setelah dipotong, maka keseluruhan braktea perlu di cuci bersih dalam air yang mengalir sehingga lendir-lendir tidak tertinggal diantara braktea. Setalah itu braktea ditiriskan dengan bagian braktea di bawah dan bagian tangkai di atas. Setelah air tiris braktea perlu di bungkus dengan kertas Koran atau dengan kertas yang lembut agar permukan braktea tidak memar jika saling menggesek dalam pengepakan. Dalam pengiriman sebaiknya bunga diletakan berdiri sehingga tangkai tidak melengkung. Perlakuan pasca panen dilakukan pada saat braktea berukuran optimal dan warna braktea masih kuning cerah. Panen bunga Zingiber Spectabile ini sudah dapat dilakukan sejak ukuran diameter 7-10 cm, sedangkan ukuran bunga yang ideal 10-12 cm dengan bentuk setengah lingkaran dengan bagian bawah braktea bulat atau setengah lingkaran dan panjang braktea 15-20 cm. Sebenarnya yang disebut dengan bunga potong ini adalah bunga braktea atau bunga semunya,dimana bunga ini terdiri dari susunan helai-helaian yang terdapat dipinggir braktea. Dimana braktea ini terdiri dari dan terdapat bagian-bagian bunga sejati yang mempunyai bagian-bagian bunga yang lengkap dimana bunga sejati berfungsi sebagai persilangan atau untuk menghasilkan varietas baru, pada umumnya tidak menghasilkan biji, tapi tepung sari biasanya diktumbukan atau dibibitkan dengan menggunakan sistem kultur jaringan. Tapi pembibitan dengan kultur jaringan lama tumbuh atau keluar tunas. Tanaman akan berbunga pada umur 24-30 bulan.

Dengan bertambahnya umur panen maka susunan braktea semakin panjang dan berbentuk seperti tanduk lembu (sapi). Ketahanan bunga potong cukup baik yaitu mencapai ketahanan bunga segar selama 7 hari, dan kerusakan awal terjadi pada umur 10 hari setelah dipotong.

Sedangkan kerusakan awal yang terlihat yaitu ujung braktea mulai mengering dan membusuk.Pembusukan berlanjut keseluruh bagian braktea, bunga potong ini tidak responsive (penyerapan) dalam pengambilan bahan pengawet.

Zingiber Spectabile Griff. dipasaran dunia dikenal dengan Spectabile atau Shampo Ginzer, Tanaman ini merupakan salah satu dari family Zingiberaceae yang masuk kedalam jahe-jahean yang telah diklasifikasikan dalam Zingiberaceae. Sebagian besar di Indonesia sudah dikomersialkan dan dibudidayakan sangat luas. Tanaman ini digunakan sebagai bahan jamu atau bumbu dan bahan obat-obatan untuk suplemen, dan percernaan makanan.






D. KEUNGGULAN CALON VARIETAS
Zingiber spectabile merupakan bunga potong tropis yang mempunyai adaptasi yang luas dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Waktu musim berbunga dapat diprediksi setiap tahun.Bunga potong yang merupakan kumpulan braktea yang mempunyai warna menarik Dari warna kuning yang berkembang menjadi semburat merah dan merah, mempunyai bentuk yang unik dapat dipanen dalam ukuran diameter kecil sampai besar, mempunyai tangkai bunga panjang dan sangat diminati para perangkai bunga maupun dekorator.

E. PEMASARAN
Bunga potong tropis dari Tanaman jahe hias jenis Zingiber ini telah dilakukan sejak atau dikenal sejak tahun 2001 praevolusi. Bunga potong tropis yang melalui responden yang dipilih berasal dari kalangan peneliti dibawah lingkup pusat Penelitian hortikultura dengan jumlah responden 20 orang, bunga tropis sebanyak 16 spesies dan kultivar yaitu Tapeinochilus ananassae, Calathea crotalifera, Calathea lutea, Costus escimoscis, Costus sp (Braktea coklat kemerahan),Costus foliaceus,Costus stenophyllus, Etlingera elator (merah hati),Etlingera elatior (merah muda), Etlingera elator (light pink), Alpinia purpurata cv, jungle king, Alpinia purpurata (merah ), Eileen Mc.Donald (pink), Zingiber spectabile, Zingiber Zerumbet dan El letariopsis elator. Dari hasil Penelitian tersebut terpilih 5 jenis yaitu Tapeinochilus ananassae, calathea crotalifera, costus “Eskimos Kiss” costus sp (braktea coklat kemerahan ) dan zingiber spectabile.

F. KETERSEDIAAN BENIH
Jumlah Tanaman induk yang dimiliki balai Penelitian Tanaman hias adalah 144 rumpun yang berasal dari perbanyakan vegetative yang semua berasal dari satu rumpun pada tahun 1990. Perbanyakan dengan stek batang dapat dihasilkan minimal 3 tanaman per batang dan dalam waktu 3 bulan sudah dapat dipanen.


1 komentar: